Contoh Laporan PKL
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANG
‘PT.
PLN (UNIT INDUK WILAYAH SULSELRABAR)’
Bidang
Distribusi
(05 Januari 2019-05 Februari 2019)
DISUSUN
OLEH:
NOVELITA
TABITA
(1512141010)
PRODI
FISIKA
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
TAHUN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), Universitas Negeri Makassar sebagai lembaga pendidikan
tinggi negeri, berupaya mengembangkan SDM menjadi tenaga terampil dan siap
pakai yang nantinya dapat mendukung efeksibilitas dan efisiensi kerja. Dengan
dasar inilah maka Universitas Negeri Makassar berusaha untuk membimbing
mahasiswa/i agar menjadi tenaga professional yang terampil dan siap pakai untuk
terjun kedunia usaha kerja yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk
mempratekkan dan membandingkan illmu yang telah diperoleh dengan pekejaan yang
sebenaranya sebelum melaksanakan studi, mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan
Praktik Kuliah Lapangan (PKL). Praktik Kuliah Lapang adalah penempatan seorang
mahasiswa/i pada dunia kerja yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan dan keahlian
serta untuk mendapatkan kesempatan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang ada relevansinya dengan kurikulum pendidikan.
Sebagai
perusahaan BUMN, PT. PLN (Persero) memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai Agent of Profit dan Agent Of Network. Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan
pelayanan yang maksimal. Diharapkan dan diamanatkan didalam Undang-Undang
ketenaga listrikan, jaminan ketersediaan tenaga listrik untuk mewujudkan
kesejahteraan umum belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik, pemenuhan
sarana kelistrikan optimal bagi warga masyarakat. (kristiyanti, 2008). Kedudukan
PT. PLN (Persero) sebagai satu-satunya perusahaan penyediaan tenaga listrik
yang dibentuk oleh pemerintah dan diberi hak serta tanggung jawab untuk
mengelola dan mendistribusikan tenaga listrik melalui suatu kuasa usaha.
(Ibrahim, 2006).
Dalam
Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan maka mahasisawa/i yang akan melaksanakan
Praktik Kuliah Lapangan
(PKL) harus memahami sistem ini agar dapat mengerti dan paham
dalam pengaplikasian praktik kerja lapangannya. Pelayanan adalah setiap
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
(Kotler, 2012:83). Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu
sendiri. Kualitas layanan (service Quality) merupakan tingkat keunggulan
yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan. ( Manik : 2011:9), semacam sikap – keseluruhan
evaluasi, dan keduanya (kualitas layanan dan sikap) tersebut dipandang
serupa.(Andreani, 2010:2). Jika layanan yang diterima pelanggan lebih dari yang
mereka harapkan, maka layanan dapat dikatakan berkualitas, dan sebaliknya.
Dengan demikian baik atau tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan
penyediaan jasa dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.
Parasuraman
dkk (1988) dalam Yamit (2001:10) mengemukakan 10 dimensi kualitas pelayanan,
yaitu tangibles, reliability,
responsiveness, competence, courtesy, credibility, security, access, communication,
dan understanding the customer, kemudian
dirangkum menjadi 5 dimensi, antara lain:Tangibles,
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi; Keandalan
(Reliability), meliputi kemampuan
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan; Daya
tanggap (Responsiveness), meliputi
keinginginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan tanggap; Jaminan (Assurance),
mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan; dan Empati,
mencakup kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian
pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Untuk
meningkatkan kualitas pelayanan, faktor yang perlu diperhatikan, antara lain;
(Tjiptono :2002:88) mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa, mengelolah
harapan pelanggan, mengelola bukti (Evidence)
kualitas jasa, mendidik konsumen tentang jasa, mengembangkan budaya
kualitas, menciptakan automating quality, menindaklanjuti Jasa, mengembangkan
sistem informasi kualitas jasa. Pemberian pelayanan yang baik kepada pelanggan
bertujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan dapat diartikan
sebagai perasaan senang atau kecewa seorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan
harapan-harapannya.(Kotler, 2012:42) Pelanggan yang puas dapat membentuk
loyalitas bagi pelanggan dan hal ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
untuk jangka panjang.
Dalam
pelaksanaan PKL, mahasiswa/i akan terlibat langsung dalam aktivitas-aktivitas
perusahaan yang sebenarnya sehinggga mahasiswa/i dapat membandingkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dengan situasi kerja yang menghadapinya, yaitu
teori dan praktek. Sehubungan dengan adanya kesempatan untuk melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan yang di laksanakan selama kurang
lebih satu bulan di PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah SULSELRABAR,
maka dengan adanya Praktik Kerja Lapangan dapat memberikan pengetahuan tentang
dunia kerja yang bermanfaat untuk kedepannya selain itu, pelaksanaan PKL ini
juga sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa/i untuk menyelesaikan pendidikan
Strata 1 Universitas Negeri Makassar.
B. Tujuan dan Kegunaan
1.
Tujuan
Praktek Kerja Lapang
Adapun tujuan dari praktek kerja
lapang ini dilakukan adalah :
a.
Mengetahui berbagai sumber listrik yang telah
didistribusi Sulawesi Selatan .
b.
Memahami mekanisme pendistribusian listrik di
Sulawesi Selatan.
c.
Mengetahui mekanisme
penelitian umum dan
penelitian khusus.
d.
Menjalin kerja sama antara PT.
PLN (Persero) Unit Induk Wilayah
SULSELRABAR dengan Universitas Negeri Makassar
2. Manfaat Praktik Kerja
Lapang
Adapun manfaat dari Praktik Kerja
Lapangan ini dapat dikategorikan kedalam empat kelompok, yakni :
a)
Bagi Mahasiswa
Manfaat bagi mahasiswa Universitas Negeri
Makassar antara lain :
1)
Dapat
memperluas pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa di dalam lingkungan
kerja nantinya.
2)
Sebagai
alat ukur kemampuan diri, tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
3)
Dapat
berkomunikasi dengan baik dan dapat bekerja sama sehingga tidak merasa
asing lagi jika pada saatnya terjun ke dunia kerja.
4)
Memahami
arah penerapan ilmu yang digeluti selama perkuliahan agar lebih cepat
beradaptasi dengan dunia kerja kelak.
b)
Bagi Universitas Negeri Makassar
Manfaat
bagi Universitas Negeri Makassar adalah :
1)
Dapat
mempererat hubungan yang harmonis antara Universitas Negeri Makassar dengan
pihak instansi/perusahaan.
2)
Membangun
jaringan kerja sama antara instansi/perusahaan dengan lembaga pendidikan.
3)
Dapat
memperkenalkan Universitas Negeri Makassar kepada Masyarakat luas.
4)
Untuk
mengetahui tolak ukur kemampuan mahasiswa setelah menjalani pendidikan di
Universitas Negeri Makassar.
c)
Bagi PT PLN (Persero) Unit Induk
Wilayah SULSELRABAR
Manfaat bagi PT
PLN (Persero) Unit Induk Wilayah SULSELRABAR adalah :
1)
Dengan
adanya mahasiswa yang mengadakan Praktik Kerja Lapangan instansi dapat
menawarkan jasanya kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan memberikan
informasi dan diharapkan dapat diketahui oleh masyarakat umum atau mahasiswa.
2)
Agar PT
PLN (Persero) Unit Induk Wilayah SULSELRABAR dapat menentukan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas yang akan dijadikan sebagai tolak ukur dalam
penerimaan pegawai di PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah SULSELRABAR
selanjutnya.
3)
Perusahaan/Instansi
yang bersangkutan mendapat bantuan dalam melaksanakan tugas kesehariannya.
C.
Ruang lingkup
Secara umum ruang lingkup dari
kegiatan Praktek Kerja Lapang ini adalah pemanfaatan Sistem dan data yang ada
dalam bidang pendistribusian barang elektronika arus kuat dari berbagai
perusahaan yang berkerja sama dengan PT. PLN, dan dalam hasil datanya dapat
analisis kebutuhan setiap distrik di beberapa daerah dan juga beberapa provinsi
khususnya Sulawesi selatan, Sulawesi barat dan Sulawesi tenggara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Profil Tempat Kerja Praktek
1.
Visi :
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia
yang bertumbuh kembang. Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi
Insani.
2.
Misi :
·
Menjalankan bisnis kelistrikan
dan bidang yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota
perusahaan, dan pemegang saham.
·
Menjadikan tenaga listrik sebagai
media unguk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
·
Mengupayakan agar tenaga listrik
menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
·
Menjalankan kegiatan usaha yang
berwawasan lingkungan.
3.
Motto : “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”
4.
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan memiliki peranan
penting dalam mengelola Human Management guna
mencapai visi, misi dan target perusahaan. Budaya perusahaan kami adalah PLN
Berintegritas yang terus digalakkan PLN untuk mendukung program strategis PLN
untuk menjadikan mindset, values, dan beliefs PLN menjadi standar &
identitas bagi perusahaan serta professional bagi pegawainya.
a)
Change Agent: peserta yang mengelopori dan
mengawal program PLN Berintegritas khususnya di unit kerja masing-masing.
b)
Festifal Budaya: merupakan program penguatan
change agent dengan mengangkat program budaya unit untuk menjadi program nasional
yang akan menjadi sebuah identitas perusahaan.
c)
Integrity Culture Survey: seluruh
kegiatan dalam program PLN Berintegritas akan dilakukan evaluasi secara
periodic dengan menggunakan media survey yang dilaksanakan dengan bekerja sama
dengan pihak independen yang bertujuan ntuk mengetahui sejauh mana efektivitas
dan implementasi program PLN Berintegritas di unit.
B.
Nilai Perusahaan:
a)
Saling percaya
Suasana saling menghargai dan terbuka
diantara sesama anggota perusahaan yang dilandsi oleh keyakinan akan
integritas, itikad baik, dan kopetensi dari pihak-pihak yang saling berhubungan
dalam penyelenggaraan praktik bisnis yang bersih dan etis.
b)
Integritas
Wujud dari sikap anggota perusahaan yang
secara konsisten menunjukkan kejujuran, keselarasan antara perkataan dan
perbuatan, dan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan dan
pemenfaatan kekayaan perusahaan untuk kepentingan baik jangka pendek maupun
jangka panjang, serta rasa tanggung jawab terhadap semua pihak yang
berkepentingan.
c)
Peduli
Cerminan dari suatu niat untuk menjaga
dan memelihara kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota perusahaan,
pihak-pihak yang berkepentinggan dalam rangka
betumbuh kembang bersama, dengan dijiwai kepekaan setiap permasalahan yang
dihadapi perusahaan serta mencari solusi yang tepat.
d)
Pembelajar
Sikap anggota perusahaan untuk selalu
berani menpertanyakan kembali sistem da praktik pembangunan, manajemen dan
operasi, serta berusaha menguasai perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir dan
pembaharuan perusahaan secara berkelanjutan.
C.
Target yang
ingin dicapai :
a)
Kelas Dunia
Perusahaan mampu memberikan pelayanan
dengan standar kualitas pelayanan kelas dunia, memiliki cakrawala pemikiran
yang mutahir, terdepan dalam mpemanfaatan teknologi, haus akan kesempurnaan
kerja dan perilaku, serta merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja. Pelayanan
kelas dunia yang dimaksud diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2025 dimana
perusahaan menjadi 25 % terbaik dunia dengan sasaran antara 35 % terbaik dunia
ditahun 2022.
b)
Terpercaya
Perusahaan mampu memegang teguh etika
bisnis, konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan, serta menjadi
perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan.
c)
Tumbuh Kembang
Perusahaan mampu mengantisipasi berbagai
peluang dan tantangan usaha, serta konsisten dalam pengembangan standar kerja.
d)
Unggul
Perusahaan menjadi yang terbaik, termuka
dan mutahir dalam bisnis kelistrikan, focus dalam usaha mengoptimalkan potensi
insani, serta mampu meningkatkan kualitas input, proses, dan output produk dan
jasa pelayanan secara berkesinambungan.
e)
Potensi Insani
Perusahaan mampu mengembangkan insane
yang kompeten, professional dan berpengalaman, serta memenuhi standar etika dan
kualitas.
Gambar 2.1 Logo PT. PLN (Persero)
Makna dari logo instasi adalah:
a.
Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi
bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN
(Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.
Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN
bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning
juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang
berkarya di perusahaan ini.
b.
Petir atau Kilat
Melambangkan
tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang
dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan
tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para
pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai
perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan
beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan
perkembangan jaman.
c.
Tiga Gelombang
Memiliki
arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama
yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang
seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan
terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang
dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para
pelanggannya.
6.
Badan Hukum
Dikarenakan
PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka perusahaan
ini tidak memiliki badan hukum.
7.
Struktur Organisasi
PLN merupakan satu-satunya perusahaan penjual jasa listrik
di Indonesia. Dalam pelayanan pendistribusian kelistrikan PLN membagi-bagi
fungsi unit induknya kedalam beberapa unit induk berdasarkan pada sistem tenaga
listrik yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Selain itu ada juga unit
induk atau pusat-pusat lain sebagai penunjang berlangsungnya perusahaan. Karena
luasnya cakupan wilayah kerja PLN, maka PLN memiliki unit-unit di seluruh
wilayah Indonesia yang mempunyai fungsi masing-masing sesuai dengan unit
induknya.
Struktur
PLN dapat dirincikan sebagai berikut :
·
Kantor
Pusat PLN :
Kantor Pusat adalah organisasi PLN tingkat pusat dimana merupakan pusat dari
penyelenggara bisnis PLN diseluruh Indonesia. Disinilah para direksi PT. PLN
berkantor. Kantor pusat PLN terletak di Jalan Trunojoyo Blok M-I Melawai, Kebayoran Baru, Kota
Jakarta Selatan. Pimpinan kantor pusat PLN adalah pimpinan
tertinggi dalam perusahaan ini yaitu Direktur Utama.
·
Unit
Induk dan/atau Pusat-Pusat :
Unit Induk merupakan unit dari PLN sebagai kepanjangan tangan dari kantor pusat
untuk pelayanan kelistrikan di PLN, serta merupakan lembaga di PLN sebagai
penunjang bisnis kelistrikan PLN di wilayah. Unit induk dibagi sesuai fungsinya
contoh PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat yang terletak di Bandung sebagai
pelayanan distribusi di Provinsi Jawa Barat, atau PLN Unit Induk Transmisi Jawa
Bagian Tengah sebagai pelayanan transmisi listrik di provinsi Jawa Barat dan
Jawa Tengah Yogyakarta. Sedangkan pusat-pusat adalah lembaga PLN sebagai
penunjang bisnis PLN contohnya PLN Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT)
yaitu lembaga untuk pengembangan dan pelatihan pegawai PLN, serta pusat yang
lain. Unit induk dan/atau Pusat-pusat dipimpin oleh seorang General Manager
Unit Induk atau General Manager Pusat.
·
Unit
Pelaksana :
Unit Pelaksana adalah unit di bawah unit induk dan/atau pusat-pusat sebagai
pembagian wilayah pelayanan PLN kedalam ruang lingkup yang lebih kecil agar
pelayanan PLN bisa lebih terfokus dan langsung menyentuh pada masyarakat,
contohnya adalah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) yaitu unit pelaksana
di bawah unit induk distribusi, atau Unit Pelaksana Transmisi (UPT) yaitu unit
pelaksana di bawah unit induk transmisi, contoh lain adalah Unit Pelaksana
Pendidikan dan Latihan (UPDL) yaitu unit pelaksana di bawah PLN PUSDIKLAT. Unit
Pelaksana dipimpin oleh seorang Manager Unit Pelaksana.
·
Unit
Layanan :
Unit Layanan adalah unit dibawah unit pelaksana dengan ruang lingkup pembagian
dari wilayah unit pelaksana, misalnya dalam satu unit pelaksana terdapat
beberapa unit layanan. Tetapi tidak semua unit pelaksana di PLN mempunyai unit
layanan, tergantung pada jumlah pelanggan dan area pelayanan unit pelaksana
PLN, contoh unit layanan pelanggan (ULP) adalah unit layanan di bawah UP3, atau
unit layanan transmisi dan gardu induk (ULTG) unit layanan di bawah UPT. Unit
Layanan dipimpin oleh seorang Manager Unit Layanan.
8.
Unit-unit PLN
Unit PT. PLN (Persero) dibagi dalam beberapa Wilayah untuk
mengurusi Pembangkitan, Penyaluran (Transmisi) dan Pengaturan Beban, dan
Distribusi kepada pelanggan dibagi dalam unit induk. Namun khusus untuk kawasan
dengan listrik terinterkoneksi Jawa - Bali unit-unit dibagi dalam unit induk
tersendiri, untuk Pembangkitan tersendiri, Penyaluran (Transmisi) tersendiri,
Pengaturan Beban tersendiri dan Distribusi tersendiri. Khusus untuk
pembangkitan listrik kebanyakan pembangkitan listrik di Indonesia dipasok oleh
Perusahaan Swasta walaupun ada beberapa milik PLN. Untuk transmisi Sumatra ada
Unit Induk P3B Sumatra, namun untuk urusan Distribusi masih berada di Unit
Induk Wilayah (belum ada unit induk Distribusi). (Keterangan: Untuk
Listrik Interkoneksi Jawa-Bali Unit PLN ada di Romawi I, II, dan III. Untuk
daerah selain Jawa-Bali unit PLN bernama wilayah di romawi V)
Dibawah
ini adalah unit-unit di bawah PT. PLN (Persero) :
a.
Kelompok
Unit Induk Distribusi
2.
Unit
Induk Distribusi Jawa Barat, berkedudukan di Bandung
3.
Unit
Induk Distribusi Banten, berkedudukan di Serang
4.
Unit
Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, berkedudukan di Semarang
5.
Unit
Induk Distribusi Jawa Timur, berkedudukan di Surabaya
6.
Unit
Induk Distribusi Bali, berkedudukan di Denpasar
7.
Unit
Induk Distribusi Lampung, berkedudukan di Bandar Lampung
b.
Unit
di bawah Unit Induk Distribusi
·
Unit
Pelayanan Pengaturan Distribusi (UP2D) : sub-unit untuk pengaturan
pembebanan di sisi Distribusi ke pelanggan
·
Unit
Pelayanan Pelanggan (UP3) : Setara dengan UP2D, yaitu sub-unit untuk
pelayanan pelanggan dan pelayanan Jaringan listrik Distribusi
·
Unit
Layanan Pelanggan (ULP) : Sub-unit di bawah UP3 yang membantu pengurusan
pelayanan pelanggan dan Pelayanan Jaringan Listrik Distribusi lebih dekat
dengan ruang lingkup wilayah lebih kecil.
·
Posko
(KP) : Sub-unit di bawah rayon yang langsung turun jika ada gangguan
karena dekat.
c.
Kelompok Unit Induk Transmisi
Pada awalnya Unit Penyaluran dan Pengaturan Beban Jawa-Bali
disatukan dalam satu unit dengan nama PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban
Jawa Bali (PLN P3B JB), namun pada akhir 2015 unit penyaluran dan pengaturan
beban dipisah dengan pembagian 3 wilayah penyaluran dan satu pusat pengaturan
beban dengan 5 wilayah. Namun untuk Transmisi Interkoneksi Sumatra tetap PLN
Unit Induk P3B Sumatra karena unit nya masih dalam bentuk Wilayah. Unit induk
transmisi antara lain :
d.
Unit
di bawah Unit Induk Transmisi
·
Unit
Pelayanan Transmisi (UPT) : Sub-Unit untuk melakukan pemeliharaan
peralatan Penyaluran Energi Listrik (Transmisi)
·
Unit
Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) : Sub-Unit di bawah UPT
·
Transmisi
dan Gardu Induk : Gardu Induk ada di bawah UPT sebagai tempat
mentransformasikan energi listrik atau sub-station listrik dari pembangkitan
untuk sampai ke pelanggan.
e.
Kelompok
Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban
1.
Unit
Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B), berkedudukan di Gandul, Jakarta (Jawa-Bali
Control Center / JCC)
2.
Unit
Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatra (UIP3B Sumatra), berkedudukan
di Pekanbaru
f. Unit di bawah PLN Pusat Pengaturan
Beban Jawa Bali
Area Pengaturan Beban (APB) :
Sub-unit untuk melakukan pengaturan beban secara keseluruhan dari Pembangkitan,
Transmisi dan sampai ke konsumen dengan komunikasi dengan APD dan Gardu Induk.
ada 5 wilayah di bawah P2B JB yaitu :
1.
Unit
Pelayanan Pengaturan Beban (UP2B) Jakarta dan Banten, berkedudukan di Cawang,
Jakarta (Region Control Center / RCC Cawang)
2.
Unit
Pelayanan Pengaturan Beban (UP2B) Jawa Barat, berkedudukan di Bandung (Region
Control Center / RCC Cigereleng)
3.
Unit
Pelayanan Pengaturan Beban (UP2B) Jawa Tengah dan DIY, berkedudukan di Semarang
(Region Control Center / RCC Ungaran)
4.
Unit
Pelayanan Pengaturan Beban (UP2B) Jawa Timur, berkedudukan di Sidoarjo (Region
Control Center / RCC Waru)
5.
Unit
Pelayanan Pengaturan Beban (UP2B) Bali, berkedudukan di Denpasar (Region
Control Center / RCC Bali)
g.
Kelompok
Unit Induk Pembangkitan
h.
Kelompok
Unit Induk Wilayah
11.
Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Barat, berkedudukan di Makasar
i.
Kelompok
Unit Induk Proyek
1.
Unit
Induk Proyek Pembangkitan Sumatra, berkedudukan di Medan
2.
Unit
Induk Proyek Sumatra Bagian Utara, berkedudukan di Medan
3.
Unit
Induk Proyek Sumatra Bagian Tengah, berkedudukan di Pekanbaru
4.
Unit
Induk Proyek Sumatra Bagian Selatan, berkedudukan di Palembang
5.
Unit
Induk Proyek Interkoneksi Sumatra Jawa, berkedudukan di Jakarta
6.
Unit
Induk Proyek Jawa Bagian Barat, berkedudukan di Jakarta
7.
Unit
Induk Proyek Jawa Bagian Tengah I, berkedudukan di Bandung
8.
Unit
Induk Proyek Jawa Bagian Tengah II, berkedudukan di Yogyakarta
9.
Unit
Induk Proyek Jawa Bagian Timur dan Bali I, berkedudukan di Surabaya
10. Unit Induk Proyek Jawa Bagian Timur
dan Bali II, berkedudukan di Surabaya
11. Unit Induk Proyek Kalimantan Bagian
Timur, berkedudukan di Balikpapan
12. Unit Induk Proyek Kalimantan Bagian
Tengah, berkedudukan di Banjarbaru
13. Unit Induk Proyek Kalimantan Bagian
Barat, berkedudukan di Pontianak
14. Unit Induk Proyek Nusa Tenggara,
berkedudukan di Mataram
15. Unit Induk Proyek Sulawesi Bagian
Utara, berkedudukan di Manado
16. Unit Induk Proyek Sulawesi Bagian
Selatan, berkedudukan di Makassar
17. Unit Induk Proyek Maluku,
berkedudukan di Ambon
18. Unit Induk Proyek Papua,
berkedudukan di Papua
j.
Kelompok
Unit Pusat-Pusat
1.
Pusat
Pendidikan dan Pelatihan, berkedudukan di Jakarta
2.
Pusat
Enjiniring Ketenagalistrikan, berkedudukan di Jakarta
3.
Pusat
Pemeliharaan Ketenagalistrikan, berkedudukan di Bandung
4.
Pusat
Penelitian dan Pengembangan, berkedudukan di Jakarta
5.
Pusat
Manajemen Konstruksi, berkedudukan di Semarang
6.
Pusat
Sertifikasi, berkedudukan di Jakarta
k. PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan
PLN adalah perusahaan yang memiliki Pusat Pendidikan dan
Pelatihan (PLN PUSDIKLAT) sendiri bagi para pegawainya, Pusat Pendidikan dan
Pelatihan yang bisa disebut (Corporate University) digunakan sebagai
kampus atau tempat pendidikan bagi pegawai PLN ataupun pegawai dari perusahaan
lain (bisa anak perusahaan atau BUMN lain) yang ingin belajar mengenai
kelistrikan dan manajemen khususnya di bidang kelistrikan. PLN PUSDIKLAT punya
beberapa Unit Pendidikan dan Latihan (PLN UDIKLAT) yang tersebar di beberapa
tempat dan beberapa UDIKLAT fokus terhadap pembelajaran tertentu, Daftar PLN
UDIKLAT diantaranya adalah,
1. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Bogor (UPDL BOGOR) (Project Academy)
2. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Jakarta (UPDL JAKARTA) (Leadership Academy & Corporate Culture
Academy)
3. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Suralaya (UPDL SURALAYA) (Primary Energy & Power Generation
Academy)
4. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Semarang (UPDL SEMARANG) (Transmission & Live Line Maintenance
Academy)
5. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Pandaan (UPDL PANDAAN) (Distribution & Commerce Academy)
6. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Tuntungan, Medan (UPDL TUNTUNGAN) (Learning Unit)
7. Unit Pelaksanana Pendidikan dan Latihan
Padang (UPDL PADANG) (Learning Unit)
8. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Palembang (UPDL PALEMBANG) (Corporate Enabler Academy & Risk and
Audit Academy)
9. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Makassar (UPDL MAKASSAR) (Renewable Energy Academy)
10. Unit Pelaksanana Pendidikan dan
Latihan Banjarbaru, Kalimantan Selatan (UPDL BANJARBARU) (Learning Unit)
11. Unit Pelaksana Assesment Center, di
Jakarta
12. Unit Pelaksana Sertifikasi, di
Jakarta
13. Unit Pelaksana Museum Listrik dan
Energi Baru (MLEB), di Jakarta
l.
Anak Perusahaan PLN
2.
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan (PT PLN
Tarakan), berkedudukan di Tarakan, Kalimantan
Utara
5.
PT Indonesia Comnets Plus (PT ICON+),
berkedudukan di Jakarta
6.
PT PLN Batubara, berkedudukan di Jakarta
7.
PT Pengembangan Listrik Nasional Geothermal
(PT PLN-G), berkedudukan di Jakarta
8.
PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PT PLN-E),
berkedudukan di Jakarta
10.
PT Haleyora Power, berkedudukan di Jakarta
11.
Majapahit Holding BV, berkedudukan di Amsterdam,
Belanda
12.
PT Geo Dipa Energi, berkedudukan di Jakarta
BAB
III
PELAKSANAAN
KEGIATAN PKL
A. Tempat Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di
kantor PT.PLN (Persero) yang di Unit Induk Wilayah SULSELRABAR mulai
pada tanggal 05 Februari sampai dengan 05 january, penulis ditempatkan pada
bagian Distribusi.
B. Jenis dan Uraian Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan oleh praktikan
selama pelaksanaan PKL yaitu diantaranya:
1.
Mengarsipkan surat SPB baru dan menginput
data yang terterh dalam surat SPB dari peruisahaan vendor kedalam WEB milik
PT.PLN (Persero).
2.
Memasukkan keterangan MDU ke rincian SPB
untuk tahun 2019 dengan cermat.
3.
Membuat kembali jadwal pengadaan MDU
NFA2X-T;3X70+1X70MM2;0.6/1KV di Microsoft excel.
4. Menganalisa
surat vendor SPB dan mencocokannya dengan surat pemesanan barang milik PT. PLN
(Persero).
5. Membuat
dan melengkapi kebutuhan MDU tahun 2019 disetiap wilayah seluruh Sulawesi
selatan Sulawesi tenggara dan Sulawesi barat.
6. Membuat
kembali jadwal pengadaan MDU NFA2X;2X16MM2;0.6/1KV;OH di Microsoft excel.
7. Membuat
kembali jadwal pengadaan MDU NFA2X;3X240MM2;20KV;UG di Microsoft excel.
8. Membuat
kembali jadwal pengadaan MDU power NFA2XSY-T;3X150+1X95;20KV;OH di Microsoft
excel.
9. Membuat
kembali jadwal pengadaan MDU LBS motorized +RTU di Microsoft excel.
10. Membuat
kembali jadwal pengadaan MDU Konduktor AAAC-S;150 MM2 di Microsoft excel.
11. Mengirim
surat email yang berisikan kebutuhan MDU tahun 2018-2019 ke pada pihak vendor/ perusahaan terkait.
12. Memeriksa
kembali dengan teliti kelengkapan
kebutuhan MDU tahun 2019 dengan surat SPB yang dikimkan pihak vendor.
13. Mengirim
surat email yang berisikan kebutuhan MDU tahun 2018-2019 ke pada pihak vendor/ perusahaan terkait.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan selesainya pelaksanaan kuliah
kerja nyata profesi di PT.PLN (Persero) Unit Induk Wilayah SULSELRABAR,
maka penulis dapat menarik kesimpulan diantaranya:
1.
Pengalaman dari Praktek kuliah lapangan
(PKL) yang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan bisa menjadi pelajaran dan
menjadi bekal untuk masuk dalam dunia kerja.
4.2 Saran
Selama melaksanakan kegiatan PKL, penulis banyak mendapatkan pengetahuan baru
khususnya di bidang akuntansi dan ketenaga listrikkan yang belum pernah penulis
dapatkan di bangku kuliah. Dalam laporan ini penulis menyampaikan beberapa
saran :
a.
Untuk Pihak PT.PLN (Persero) Unit Induk Wilayah SULSELRABAR
Pelayanan kepada pelanggan bisa lebih ditingkatkan agar pelanggan merasa puas
serta tetap mendasarkan kegiatan pada visi dan misi perusahaan dengan harapan
dapat memenuhi target kinerja yang diharapkan.
b.
Untuk Pihak UNM
Dapat mempererat hubungan yang harmonis antara Universitas Negeri
Makassar dengan pihak instansi/perusahaan. Dan membangun jaringan kerja sama antara
instansi/perusahaan dengan lembaga pendidikan dan untuk mengetahui tolak ukur
kemampuan mahasiswa setelah menjalani pendidikan di Universitas Negeri
Makassar.
DAFTAR
PUSTAKA
Andreani,
Fransisca. 2010. Analisa Kualitas Layanan
Bisnis Makanan Dan Minuman Di Surabaya Ditinjau Dari Derajat Pemenuhan Kepuasan
Konsumen.
Ibrahim Johanes. (2006) Hukum Organisasi Perusahaan. Bandung. Revika Aditama.
Kotler,
Philip, ( 2012 ), Marketing Management : Analysis, Planning, Implentation and
Control, 13 th Edition , USA, Prentice Hall Inc.
Manik,
Aditia Carlos. 2011. Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Dalam Meningkatkan Kinerja pegawai Di
Dinas Perhubungan propinsi Jawa Barat (suatu Studi kasus pada Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat)
Tjiptono,
Fandy. 2000. Perspektif Manajemen dan
Pemasaran Kontemporer. Yogyakarta: Andi Offset
mau tanya kalo ngajukan buat kp di pln khususnya unit induk wilayah bagaimana ya kk?
BalasHapusHallo panji..
HapusSekarang ini karna merebaknya pandemi virus corona PLN wilayah tidak menerima mahasiswa yang magang atau PKL
Bagus paparan laporannya... Terima kasih bisa jadi referensi
BalasHapusThanks,🙏
Hapus